Bahagia Itu Sederhana, Tersenyum, dan Selalu Bersyukur

Kemarin saya menuliskan opini mengenai kebahagiaan.

Bagi saya kebahagiaan tidak perlu dicari. Kebahagiaan hanyalah sebuah tanda untuk jiwa.

Jika kita melakukan hal-hal yang benar:

...berfikir benar

...berkata benar

...melakukan yang benar ...

...sesuai dengan norma, maka dengan sendirinya air kebahagiaan mengaliri telaga jiwa. Jadi kebahagiaan itu tanda bahwa kita melakukan yang benar.

Mungkin itu sebabnya orang-orang yang memiliki hati yang baik, juga memiliki pancaran wajah yang teduh dan menenangkan.

Dan tiga pilar kebahagiaan yang paling mudah untuk dilakukan setiap hari...

Sederhana

Tersenyum, dan

selalu bersyukur...

Bahagia Itu Sederhana

Ya bahagia itu sederhana tersenyum dan selalu bersyukur
microlla.blogspot.com

Ya, sesungguhnya kebahagiaan itu sederhana. Ketika kamu merasa menyatu dengan alam semesta, melihat debur ombak nan menawan, menikmati alunan gelombang di pantai, atau melepaskan pandangan ke hamparan nan menghijau.

Atau,

ketika menatap seseorang dengan penuh kasih sayang seolah-olah ingin menumpahkan segala cinta yang kita miliki untuknya.

Di sanalah ada keharuan yang menyeruak dari sisi-sisi kebahagiaan.

Dan betapa bahagia itu sederhana. Sederhana sekali jika kita mau menerimanya.

Jiwa-jiwa yang rendah hati senantiasa melahirkan derai-derai kebahagiaan.

Sederhana itu ketika kita hidup apa adanya. Tidak berpura-pura: kaya, pintar, bahagia, bijaksana, dan kepura-puraan lainnya.

Hidup sederhana itu manakala kita berani membiayai kebutuhan hidup, bukan membiayai keinginan. Dan hanya memasukan ke dalam rumah barang-barang yang hanya diperlukan , bukan barang-barang untuk menunjukan bahwa kita kaya raya. Bukan itu!

Bonus: Puisi Bahagia Itu Sederhana


Tersenyum Agar Bahagia

Dan, entah kenapa saya berusaha tersenyum tulus tatkala hal-hal kecil menyentuh hati. Seperti ketika disapa atau menyapa tetangga.

Bagi saya tetangga dan para sahabat adalah teman yang diutus Tuhan untuk menghadirkan warna tertentu dalam kehidupan ini.

Kita terkadang tidak menyadari bahwa kehadiran orang lain di dunia ini merupakan anugerah. Pernahkah Anda membayangkan bagaimana jika di dunia ini hanya ada satu manusia, yaitu Anda diri sendiri.

Kira-kira apa yang Anda rasakan? Apa pula yang akan Anda lakukan?

Saya juga tersenyum bahagia tatkala menanak nasi atau memanaskan air. Betapa mudahnya mendapatkan itu semua. Rezeki yang di belahan dunia lain amat sulit didapatkan.

Saya juga tersenyum mesra pada anak-anak kecil di lingkungan saya yang senantiasa memancarkan keriangan.


Bahagia Karena Bersyukur

Dan inilah yang paling berimpak membangun istana kebahagiaan: bersyukur.

Bersyukur adalah berterimakasih atas cahaya matahari, semilir angin, sanak keluarga yang penuh cinta kasih, sahabat-sahabat setia.

Bersyukur atas kemudahan merengkuh rezeki nan berkah, lingkungan yang aman, ikatan silaturahim dengan guru-guru.

Kita tidak pernah kehabisan alasan untuk bersyukur.

Dan selama kita bersyukur, kebahagiaan senantiasa melantun indah di setiap sudut jiwa.



Iklannya Juga Keren

Terkait:

3 Tanggapan untuk "Bahagia Itu Sederhana, Tersenyum, dan Selalu Bersyukur"