Kenapa Gagal Membuka Usaha? Jebakan Rencana Usaha

Ingin menjadi enterpreneur? Berhenti bekerja untuk orang lain? Sudah menggebu-gebu ingin buka usaha sendiri? Tetapi hingga saat tidak ada action...

Itulah kira-kira yang banyak terjadi. Banyak rajin membangun mimpi, tetapi tidak bersedia terjun ke medan laga: merebut impian itu.

Membangun mimpi dengan menghadiri seminar-seminar enterpreneurship, membaca buku success strory, rajin mengikuti blog bisnis, wirausaha, dan motivasi...

Ironis sekali...

Lebih ironis karena mereka biasanya dari kalangan berpendidikan. Mungkin itu pula sebabnya, buku-buku bergenre motivasi sangat laris manis. Karena segmen mereka kalangan berpendidikan, minimal sarjana.

Sangat jelas, mereka adalah golongan yang menyadari betapa pentingnya membaca buku.

Satu lagi yang justru memanfaatkan kondisi ini: para motivator dan "seminator." Orang-orang yang mendorong agar orang lain berani untuk bermimpi.

Tetapi. Apa yang salah dengan itu semua? Mengapa mereka...

GAGAL MEMBUKA USAHA?

Hambatan dalam usaha

Jawabannya sangat sederhana: tidak pernah memulai.

Bukan karena kompetisi atau persaingan bisnis. Banyak yang gagal membuka usaha karena mereka memang tidak pernah memulainya.

Kenapa tidak mau memulainya?

Setidaknya ada 4 hal yang membuat orang "tidak mau" membuka usaha.


1. CARA BERPIKIR RUMIT

Hal ini sangat umum ditemukan, justru dari kalangan berpendidikan. Karena terbiasa berpikir secara komprehensif, banyak variabel, banyak pertimbangan, akibatnya...

... lebih asyik berpikir "bagaimana memulai" usaha daripada "memulai usaha."

Lebih senang terjebak menghabiskan energi dalam menyusun rencana usaha. Dan, mereka seolah-olah sudah menghadapi berbagai persoalan usaha.

Padahal...

Ia belum ke mana-mana. Masih jalan di tempat. Bahkan, sudah jauh tertinggal oleh orang-orang yang hilir mudik penuh peluh, menjajakan barang dagangannya tanpa kenal lelah.

Sebenarnya, ketika hendak memulai usaha jangan terlalu berpikir secara rumit. Nanti gagal. Justru harus sangat sederhana.


2. BANYAK PERTANYAAN, MELEMAHKAN!

Khas sekali! Jika kita hanya pandai dalam rencana usaha, biasanya diikuti oleh berbagai pertanyaan.

  • Usaha apa yang paling cocok sekarang ini?
  • Modal bagaimana? Besar atau kecil
  • Resikonya besar atau tidak?
Yang paling sering adalah pertanyaan..
  • Kira-kira menguntungkan tidak?
  • Untungnya besar atau tidak?

Familiar dengan pertanyaan seperti di atas? Jika pertanyaan tersebut sering dilontarkan dalam frekuensi yang cukup sering, berhati-hatilah. 

Mayoritas mereka yang sering melontarkan pertanyaan tadi jarang sekali memiliki keberanian memulai usaha. 


3. MENCERITAKAN KESUKSESAN ORANG

Jika Anda ingin usaha gagal dan hanya sampai tahap rencana: sering-seringlah menceritakan kesuksesan orang lain.

Ini banyak saya temui.

Seharusnya, cerita sukses orang menjadi pelecut bagi diri sendiri. Satu atau dua kisah sukses sudah cukup untuk memotivasi.

Selanjutnya mulailah berjibaku membangun usaha Anda sendiri. Sekecil apapun itu. Hargai pencapaian Anda. Meskipun baru sebatas keberanian membuka usaha.


4. HANYA MELIHAT SISI SUKSES

Ini pula salah satu penyakit yang sering menjangkiti enterpreneur pemula. Mereka menemukan seseorang yang sukses dalam satu bidang usaha: terpesona dan tergoda untuk membuka usaha yang serupa.

Yang perlu Anda ketahui...

Mungkin sebelum SUKSES, mereka pernah berjualan door to door, menjajakan barang dagangan dari satu pasar ke pasar lainnya, mendapatkan banyak penolakan, tokonya sepi pengunjung...

Jauh sebelumnya, mereka bangun pagi menjual roti, minyak sayur, baju, dan lainnya sebelum menemukan jalan suksesnya.

... mereka pernah ditipu, kehabisan modal, dan lebih banyak orang yang merasa kasihan atas dirinya.

Perjalanan menuju sukses itu membutuhkan waktu bertahun-tahun. "Latihan" yang bertahun-tahun itu yang jarang dilihat oleh banyak orang.

Orang lain sekedar berkata,

"Enaknya... usaha rumah makannya sukses!"
"Uh, rame sekali tokonya!"
"Keren, usia segitu sudah bisa sukses besar!"

Padahal jauh sebelumnya, ia telah merintis. Merintis jiwanya menjadi pengusaha. Ia mengalami jatuh bangun berkali-kali.



Jadi...


BAGAIMANA MEMULAI USAHA?

Jika Anda berlatar belakang berpendidikan tinggi, bukan dari keluarga pedagang atau pengusaha, lebih banyak memasok informasi dari buku, lebih sering menghadiri seminar motivasi daripada memulai usaha...

SEDERHANAKANLAH POLA PIKIR

Ya, sederhana-lah dalam berpikir. Berpikir komprehensif memang perlu. Namun jika itu hanya menghalangi Anda dalam memulai usaha, tinggalkanlah.

Bagaimana berpikir sederhana?

Buka usaha > Gagal/Sukses ...

Hanya itu.

Hanya dua kemungkinan: jika tidak gagal pasti sukses. Sekali lagi saya katakan, hanya itu!

Dua kemungkinan itu hanya bisa diawali oleh kata "MULAI."

Gaptek

Daripada mempunyai 1000 cara sukses tanpa praktek, lebih baik 10 cara dengan 1000 kali praktek. Perlu distabilo... orang yang gaptek alias mudah praktek selalu memiliki ciri "berpikir sederhana."

Contoh...

Saya banyak menemukan para juragan, pedagang, dan usahawan sukses sebagian besar berpendidikan rendah. Bahkan banyak tidak lulus SD. 

Justru dari mereka saya belajar...

Misalnya, suatu hari ada keramaian (acara di depan rumah). Lalu seorang Ibu ini yang saya anggap sukses ini langsung membeli berbagai macam barang...

...minuman kemasan, es, makanan ringan, kopi, mie rebus. Padahal ia sudah memiliki usaha meubel, toko yang lumayan besar, dan beberapa usaha lain yang sudah dijalankan oleh orang lain (pasive income).

Itu-lah ilmu gaptek: gampang praktek. 

Jangan Terfokus Keuntungan

Dari caranya, saya mendapatkan pelajaran bahwa dalam usaha jangan terlalu mementingkan keuntungan semata. Berapa besar keuntungan berjualan mie rebus dibandingkan usaha toko grosirnya?

Just Do It

Lakukan saja. Itulah mantranya. Mengetahui berbeda dengan mengalami. Mengetahui berbagai hal dalam bisnis berbeda dari mengalaminya secara langsung.

Seorang pengamat ekonomi berbeda dari pelaku ekonomi. 

Jangan Idealis Dahulu



Mungkin Anda ingin membuka usaha yang begini dan begitu. Membuka usaha butik, fashion, toko material, restoran, atau lainnya...

Tetapi jika Anda belum memiliki modal, jangan memaksakan diri.

Mengapa tidak memulai usaha dengan modal kecil, tetapi penghasilan lebih besar dari gaji Anda. Tidak perlu juga yang high-class...

Berjualan es misalnya...

Tahukah Anda dengan jualan es ada yang mencapai penghasilan 700 ribu per hari? Yang perlu Anda lakukan hanyalah menjual es seharga 2000 rupiah dan 5000 rupiah, tergantung kondisi setempat. 

Dengan menjual 350 es seharga 2000, Anda bisa mendapatkan 700.000.

Dalam sebulan penghasilan Anda 21 juta.

Saya pernah mengalaminya... Ya, meskipun awalnya sangat malu... Dari pegawai kantoran turun kelas ke tukang es...

Tetapi pahamilah... Jika penghasilan Anda bisa mencapai di atas rata-rata, Anda tidak lagi merasa malu.


TULISKAN CERITA ANDA

Jika Anda selama ini membaca, mendengar, dan melihat cerita sukses orang lain, kini saatnya untuk menuliskan cerita Anda sendiri.

Bukan sekedar cerita sukses, melainkan cerita perjuangan Anda.

Apapun yang terjadi, sudah saatnya Anda mengukirkan kisah perjuangan itu. Dan nikmatilah setiap episodenya...

Hidup dalam perjuangan itu lebih nikmat daripada terjebak menjalanakan usaha yang hanya sebatas "rencana."


Iklannya Juga Keren

Terkait: