Investasi Tanah: Bagaimana 30 Menjadi 200 Juta Kurang Dari 2 Tahun?


Kemarin baru saja main ke Subang, sebuah Kabupaten di Jawa Barat. Kabupaten tersebut merupakan salah satu Kabupaten yang dibelah oleh jalan tol Cikampek-Palimanan (Cipali).

Kurang lebih 1.5 tahun yang lalu saya investasikan uang untuk membeli tanah di sana. Sebenarnya waktu itu tanpa perencanaan yang matang.

Namun apapun itu, sejauh ini pengalaman memberitahukan investasi tanah tidak pernah mengecewakan, apalagi merugikan.


Investasi Tanah Kurang Dari 2 Tahun


Subang merupakan Kabupaten yang diproyeksikan untuk kawasan industri baru. Zona inti untuk kawasan industri seluas 12 ribu hektar. Tersebar di 29 Desa.

Mengapa hanya dalam 2 tahun sudah mendapatkan keuntungan besar? Karena faktor berikut mengungkit harga tanah:

  • Adanya tol Cipali (Cikampek-Palimanan)
  • Semakin banyaknya pabrik-pabrik baru 
  • Dibukanya pemukiman-pemukiman baru
  • Semakin banyaknya kegiatan ekonomi
  • Merupakan tanah darat
  • Harga masih relatif murah

Mengetahui tata ruang juga merupakan pertimbangan lain. 

Tahun kemarin saya masih bisa mendapatkan tanah hanya dengan harga 40 juta. Harapannya 5 tahun kemudian, investasi tanah tersebut akan memberikan impak yang lumayan. 

Nyatanya...

Ketika minggu kemarin menengok ke sana dan mencari informasi perkembangan tanah di Subang, lahan-lahan yang sebelumnya di harga 50 hingga 80 juta kini sudah melonjak naik. 

Jika ingin mendapatkan lahan tersebut harus merogoh kocek minimal di kisaran 200 juta. Karena tanah yang saya beli di harga 30 juta-pun sudah harganya sudah mendekati 200 juta. Padahal itu belum genap dua tahun.

Luar biasa bukan? 

Mengapa bisa terjadi demikian? Sebenarnya ini-lah rahasia itu...

Investasi Tanah Perusahaan Kelas Kakap

Perusahaan-perusahaan besar sudah mengincar tanah industri Subang sejak lama. Bahkan sekarang sudah ada satu kawasan industri - Kalijati Industrial Estate - yang dikelola oleh perusahaan konglomerat Karabha Group.

Perusahaan-perusahaan besar tersebut membuka office di sana. Mereka menunggu para pemilik lahan datang dan menjual tanahnya kepada mereka. 

Office tersebut ada di setiap kecamatan atau desa. 

Awalnya hanya ada dua perusahaan yang melakukan hal tersebut: Karabha Group dan Artha Graha. 

Kini jumlahnya semakin banyak. Sebut saja Astra Group, Parahyangan Group, dan Century Group. Merekalah yang sebenarnya mempercepat kenaikan harga tanah. 

Prosesnya...

Misalnya satu perusahaan memberi harga tertentu. Selang beberapa minggu, perusahaan lain mengetahui harga tersebut. Maka perusahaan pesaing tersebut menaikan harga lebih tinggi lagi.

Sebagai contoh...

Parahyangan Group berani mematok harga 70.000/m2 untuk daerah tanah industri yang berada agak jauh dari pintu tol. Mengetahui hal tersebut, Astra Group langsung menaikan harga beli di angka 90.000/m2. 

Begitu seterusnya. 


Mengapa Perusahaan Berlomba Mendapatkan Tanah Subang?

Ya, mengapa banyak perusahaan besar (termasuk Astra) bernafsu menguasai tanah industri Subang? Beberapa penjelasan ini agaknya sangat masuk akal.

Pertama harga tanah yang sangat murah. Harga tanah industri Subang termasuk yang paling murah. Masih di bawah harga 1 juta/m2. Yang paling mahal saja, setahu saya, baru di angka 350.000/m2.

Kedua, kontur tanah. Tanah Industri Subang relatif datar di bandingkan dengan kawasan industri lainnya di Jawa Barat. Selain itu merupakan tanah darat. Hal ini mengurangi biaya pengurukan dan pematangan. 

Ketiga, akses yang sangat baik. Hanya 2 jam dari Ibu Kota Jakarta. Dengan adanya tol Cipali yang diresmikan tahun 2016, Subang menjadi daerah yang sangat strategis. 

Keempat, tanah industri Subang merupakan yang terluas. Secara keseluruhan luasnya mencapai 12 ribu hektar.

Untuk saat ini, sudah ada 200 perusahaan yang ada di Subang. Di antaranya Astra dan Firelli, produsen ban mobil terbaik di dunia, Nozomi, produsen motor tiga roda

Maka...

Tidak mengherankan mengapa tanah yang dibeli dengan harga 30 juta kini melejit di harga 200 juta. Hanya dalam waktu 1.5 tahun. 


Iklannya Juga Keren

Terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Investasi Tanah: Bagaimana 30 Menjadi 200 Juta Kurang Dari 2 Tahun?"

Post a Comment