Kata cinta tidak pernah membosankan. Terlebih jika di dalamnya ada filosofi hidup yang merekahkan kematangan jiwa. Maka sesungguhnya cinta bukan sekedar perasaan-perasaan cengeng, melainkan rajutan yang memperindah keadaan jiwa.
Kata-kata cinta tak pernah selesai ditulis oleh anak-anak manusia. Selama cinta masih menjejahkan kakinya di muka Bumi, selama itu pula anak manusia menguraikan cinta dengan kata-kata.
Banyak sudah filosofi cinta - sebuah kerangka yang menjadi pondasi dari bangunan cinta - yang saya temui. Misalnya saja
Cinta tak harus memiliki.
Cinta adalah pengorbanan.
Kata Cinta Menggetarkan
Kata Cinta |
Akan tetapi ada kata cinta yang teringat dan melekat dalam kepribadian. Tersusun dalam tiga kalimat menakjubkan.
Aku menerima dirimu apa adanya.
Lalu
Kucintai dirimu sepenuhnya.
Dan
Kubawa dirimu menuju puncak kesempurnaan sebisanya.
Lalu
Kucintai dirimu sepenuhnya.
Dan
Kubawa dirimu menuju puncak kesempurnaan sebisanya.
Entah kapan dan dimana saya temukan puisi indah tersebut. Yang jelas, hingga hari ini tiga poin penting dari puisi cinta itu membentuk pola pikir mengenai cinta.
Aku menerima dirimu apa adanya...
Mengapa kita harus menerima apa adanya?
Bagi saya menerima seseorang apa adanya merupakan langkah besar dalam urusan cinta.
Alasan pertama, semua manusia memiliki kelebihan dan kekurangan. Mencintai seseorang bukan berarti mengabaikan kekurangannya. Bukan itu.
Kekurangan itu-lah yang mesti diterima dengan lapang dada. Sebagaimana diri kita sendiri yang tak luput dari berbagai kekurangan. Kitapun berharap kekurangan diri itu tidak menghalangi orang lain untuk berteman dengan kita.
Alasan kedua. Saat kita menerima seseorang apa adanya, kondisi kejiwaan kita berada di titik objektivitas yang sangat tinggi.
Maksudnya...
Kita menyadari apa saja kehebatan dan kelemahan seseorang. Kehebatannya tidak menjadikan diri kita buta, begitu pula kelemahannya tidak menjadikan cinta kita surut ke belakang.
Kesadaran tersebut sangat membantu dalam mengambil sikap maupun keputusan karena kita dengan mudah beradaptasi dengannya.
Bayangkan jika seseorang hanya melihat sisi positifnya saja... Kemudian setelah 5 atau 7 bulan berada di bahtera rumah tangga, masing-masing akan terkejut dengan "keburukan" pasangannya.
Karena sebelumnya mereka tidak mampu melihat sisi buruk tersebut.
Sedangkan bila dari awal secara objektif menyadari masing-masing kelebihan dan kekurangan, setidaknya sudah ada langkah antisipatif manakala terjadi benturan.
Nah, setelah menerima apa adanya, kata cinta berikutnya ialah "mencintai sepenuhnya". Kita mencintainya setulus-tulusnya terlepas dari kelebihan dan kekurangannya.
Inti dari mencintai itu sendiri bukanlah sekedar dorongan pasif misalnya karena kita tertawan oleh berbagai kelebihannya. Melainkan memberikan cinta semata-mata untuk membahagiakannya.
Cinta itu mesti mengisi setiap ruang kosong di relung hatinya.
Mencintai semacam itu, bagi saya, merupakan satu bentuk kebajikan. Sebuah pengejawantahan syukur kita kepada Tuhan. Salah satu cara bersyukur ialah dengan mengisi kebahagiaan di dada manusia. Terutama orang yang paling berhak menerimanya.
Ini berbeda dari jatuh cinta.
Mencintai merupakan langkah proaktif. Sedangkan jatuh cinta adalah keadaan pasif dimana kita hanya tertawan oleh seseorang.
Kata cinta selanjutnya...
Jika memang cinta harus terurai dengan kerja, maka kerja kita adalah menyempurnakan dirinya.
Di awal kita sudah membahas, setiap manusia memiliki kelemahan dan kekurangan. Dan biasanya kelemahan itu yang menjadi alasan kenapa pasangan bisa berpisah.
Misalnya seorang wanita menginginkan pasangannya setia, penyayang, atau romantis. Padahal pasangannya tersebut sama sekali tidak bisa, atau bahkan tidak mengerti apa itu romantis.
Maka, merujuk pada langkah yang ketiga ini, seharusnya wanita tadi entah bagaimana caranya harus menumbuhkan sifat romantis pasangannya.
Tentunya bukan hanya itu, ia juga harus mengubah kekurangan-kekurangannya sehingga pasangannya menjadi pribadi yang lebih baik dari hari ke hari.
Saya pernah melihat sebuah keluarga yang demikian. Di mana istrinya bertanya kepada sang suami, apa saja sih kekurangannya dan bagaimana seharusnya.
Begitu pula sang suami, ia bertanya kepada sang istri sisi mana yang tidak disukai oleh istrinya dan bagaimana menghilangkan hal tersebut.
Masalahnya...
Tanpa kesadaran bahwa kita harus menyempurnakan kepribadian pasangan, yang terjadi biasanya seseorang menuntut. "Kamu tuh harusnya begini. Kamu harus begitu!"
Menuntut berbeda dari membimbing.
Berbeda pula dampaknya. Biasanya pasangan yang saling menuntut satu sama lain sama-sama bekerja meruntuhkan bangunan cinta yang telah mereka bangun sebelumnya.
Terakhir, inilah puisi dan kata cinta selengkapnya.
Bagi saya menerima seseorang apa adanya merupakan langkah besar dalam urusan cinta.
Alasan pertama, semua manusia memiliki kelebihan dan kekurangan. Mencintai seseorang bukan berarti mengabaikan kekurangannya. Bukan itu.
Kekurangan itu-lah yang mesti diterima dengan lapang dada. Sebagaimana diri kita sendiri yang tak luput dari berbagai kekurangan. Kitapun berharap kekurangan diri itu tidak menghalangi orang lain untuk berteman dengan kita.
Alasan kedua. Saat kita menerima seseorang apa adanya, kondisi kejiwaan kita berada di titik objektivitas yang sangat tinggi.
Maksudnya...
Kita menyadari apa saja kehebatan dan kelemahan seseorang. Kehebatannya tidak menjadikan diri kita buta, begitu pula kelemahannya tidak menjadikan cinta kita surut ke belakang.
Kesadaran tersebut sangat membantu dalam mengambil sikap maupun keputusan karena kita dengan mudah beradaptasi dengannya.
Bayangkan jika seseorang hanya melihat sisi positifnya saja... Kemudian setelah 5 atau 7 bulan berada di bahtera rumah tangga, masing-masing akan terkejut dengan "keburukan" pasangannya.
Karena sebelumnya mereka tidak mampu melihat sisi buruk tersebut.
Sedangkan bila dari awal secara objektif menyadari masing-masing kelebihan dan kekurangan, setidaknya sudah ada langkah antisipatif manakala terjadi benturan.
Mencintai Dirimu Sepenuhnya
Nah, setelah menerima apa adanya, kata cinta berikutnya ialah "mencintai sepenuhnya". Kita mencintainya setulus-tulusnya terlepas dari kelebihan dan kekurangannya.
Inti dari mencintai itu sendiri bukanlah sekedar dorongan pasif misalnya karena kita tertawan oleh berbagai kelebihannya. Melainkan memberikan cinta semata-mata untuk membahagiakannya.
Cinta itu mesti mengisi setiap ruang kosong di relung hatinya.
Mencintai semacam itu, bagi saya, merupakan satu bentuk kebajikan. Sebuah pengejawantahan syukur kita kepada Tuhan. Salah satu cara bersyukur ialah dengan mengisi kebahagiaan di dada manusia. Terutama orang yang paling berhak menerimanya.
Ini berbeda dari jatuh cinta.
Mencintai merupakan langkah proaktif. Sedangkan jatuh cinta adalah keadaan pasif dimana kita hanya tertawan oleh seseorang.
Kata cinta selanjutnya...
Kubawa Dirimu Ke Puncak Kesempurnaan Sebisaku...
Jika memang cinta harus terurai dengan kerja, maka kerja kita adalah menyempurnakan dirinya.
Di awal kita sudah membahas, setiap manusia memiliki kelemahan dan kekurangan. Dan biasanya kelemahan itu yang menjadi alasan kenapa pasangan bisa berpisah.
Misalnya seorang wanita menginginkan pasangannya setia, penyayang, atau romantis. Padahal pasangannya tersebut sama sekali tidak bisa, atau bahkan tidak mengerti apa itu romantis.
Maka, merujuk pada langkah yang ketiga ini, seharusnya wanita tadi entah bagaimana caranya harus menumbuhkan sifat romantis pasangannya.
Tentunya bukan hanya itu, ia juga harus mengubah kekurangan-kekurangannya sehingga pasangannya menjadi pribadi yang lebih baik dari hari ke hari.
Saya pernah melihat sebuah keluarga yang demikian. Di mana istrinya bertanya kepada sang suami, apa saja sih kekurangannya dan bagaimana seharusnya.
Begitu pula sang suami, ia bertanya kepada sang istri sisi mana yang tidak disukai oleh istrinya dan bagaimana menghilangkan hal tersebut.
Masalahnya...
Tanpa kesadaran bahwa kita harus menyempurnakan kepribadian pasangan, yang terjadi biasanya seseorang menuntut. "Kamu tuh harusnya begini. Kamu harus begitu!"
Menuntut berbeda dari membimbing.
Berbeda pula dampaknya. Biasanya pasangan yang saling menuntut satu sama lain sama-sama bekerja meruntuhkan bangunan cinta yang telah mereka bangun sebelumnya.
Terakhir, inilah puisi dan kata cinta selengkapnya.
Kata Cinta Dalam Puisi
Aku tahu engkau bukan yang terbaik
Aku tahu engkau bukan yang paling tampan
Aku tahu engkau bukan pula yang paling kaya
Tetapi hatiku telah memilihmu
Lalu kuterima dirimu apa adanya
Kucintai dirimu sepenuh-penuhnya
dan...
Kubawa dirimu ke Puncak Kesempurnaan sedapat-dapatnya.
Itulah cintaku, hanya untukmu!
Belum ada tanggapan untuk "3 Kata Cinta Nan Menakjubkan"
Post a Comment